Semestinya kukejar. Dengan waktu yang lari. Betapa tiap kedip mata punya
dunia yang berbeda. Apakah memang karena terbangun dari tidur? Remang.
Terjalin. Semua yang berbau laut dan pepasir. Yang mudah mencetak
jejak. Saat sampai kakiku pada tebingnya, kubalikkan sasaran. Maju
kebelakang namanya. Aku ingat, ada janji yang belum ku lunasi.
::rasa yang jadi setir, kuletakkan logika entah dimana::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar