Selasa, 17 April 2012

[PUISI]

Awalnya cuma setitik kecil kobaran yang berusaha tangguh. Lantas seperti banjir, melahap keseluruhan batang.

Kayu yang awalnya pohon membara lantas arang kusam.

Salahnya siapa? Siapa salah? Kenapa harus salah?

Pohon dan percik api tak pernah jodoh, tapi kayu dan kobaran adalah kekasih. Jika akhirnya membara lalu mengusam jadi arang yang diperdagangkan, adakah kesalahan?


Pohon hanya ingin hidup selama mungkin, menyebarkan oksigen sekuat ia mampu. Tapi kayu juga perlu bertemu apa yg telah jadi mimpi-mimpi sunyinya.

Jadi, katakan padaku wahai tukang kayu. Adakah mimpi yang terlalu besar untuk dirancang? Adakah cita-cita yang dipandang terlampau megah untuk sebuah rangka yang hidup?

Mari, bersama dalam sepeta sisa hutan yang ada, kita berdiskusi manis mengenai smua rahasia-rahasia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar