Kamis, 01 November 2012

Rinduku rindumu rindu kepada yang Maha atas segala

Ketika ribuan doa hilir mudik. Senja menggelap dan memekatkan rasa. 

Telah kutanam sejuta, matahari jingga ada di persemayamanmu. 
Aku tau kau tak lagi di sana. 

Mereka yang merasa tau, bercerita tentang perjalananmu setelah pertemuan terakhir kita. 
Aku tak peduli. 
Aku cuma tau, jika aku membawamu di setiap detik doa-doa terbaikku. 

Kita tak pernah disekatkan apapun. Jika aku ada maka kau pun masih ada. Sebagian hati ini adalah rumahmu. Mereka tak perlu tau. 

Segalanya terasa biasa, dunia tetap ceria. Apa tak ada yang merasa. Kau tak lagi terlihat mata. 

Aku membeku dalam sisa kenangan, dan tercabik memperbaiki simpul selanjutnya dari semua jalinan kita. 

Sudah sekian lama. 
Aku terpaksa biasa. 


Maghrib ini, ada yang kembali meminta merdeka. 
Aku tak bisa berhenti merindukanmu disela rinduku padaNya. 

Detik ini aku mengingatmu. 
Kau yang datang dan tak pernah pergi. 

Semoga nyaman di tempatmu, Nopik. Aku rindu.






*November datang, sejuta kesedihan selalu menemukan jalan pulang*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar