Kamis, 01 November 2012

Deretan angka

Kuputar semampuku. Hari-hari yang pernah mengalir deras. 
Memang cuma masa lalu. 

Seharusnya aku terus menghubungimu. Tak peduli jika sampai pada tataran menganggu. Aku tak bisa peduli. 

Sederet angka-angka ini. Tak pernah lepas dari belitan ingatan. 
Dulu ini milikmu. Angka-angka tak bernyawa tapi kau masih ada. 

Kini angka-angka ini menari lincah di ujung-ujung jemari. Kuputar dan terus menerus seolah ia hidup. Tapi kau tak lagi ada. 

Deretan angka-angka ini masih ada. Tapi kau yang kini tak bisa mengangkat panggilannya. Mungkin tak mau, tapi aku tau kau tak bisa. 

Seperti orang bodoh. Angka-angka ini menarik mataku. Lagi dan lagi. Tapi kau tak akan menjawab sambungannya. Sudah tak bisa. Tapi aku pun tak bisa menghapusnya. 344366. Semua tetap ada. Dengarkah kau panggilanku? Deringnya menggema hingga langit. 

Kubodohkan diriku hari ini, aku berharap kau menjawabnya. Aku.cuma.rindu.



November tiba. November berarti nopik dan oppasan. kesedihan pulang. :(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar