Kamis, 01 November 2012

Pria di bawah hujan


Seorang pria, dengan payung di tangannya, terdiam menungguku di bawah hujan.

Tak kusapa ia.
Kami tak bertemu mata.

Orang-orang yang berlindung di tepian atap bersorak.
Orang-orang yang menghimpun di bawah tudung dedaun melenguh kecewa.

Aku menjamu diamku hingga suntuk.
Hujan belum hendak berhenti.

Langit mengayunkan pisaunya diantara kami.
Tak ada yang berjengit.
Kami tau kemana aliran air ini akan menuju.

Aku membawa semak hutan di kaki. Serbuk-serbuk menjadi jejak di belakang.
Ada janji dari Alloh yang menjembatani udara.


Orang-orang masih saja gaduh, menangis dan berteka-teki.

Aku berbincang dalam pikiran.

Hujan ini tak kan menua hingga malam.

Sebab pria dengan payung di tangan, akan tetap menungguku di bawah hujan. Berdua kami mampu selesaikan, rumusan aljabar rumit yang bernama waktu.

B, bukankah pria itu kamu?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar